11 March 2014

Kepada Yth,
Para Pemimpin dan Wakil Rakyat Bumi Pertiwi
di Pusat dan Daerah

Bissmillahirahmanirrahiim
Assalamualaikum Wa rahmatullahi wa barakatuh

Salam hormat,

Bersama ini, kami berharap dan berdoa, untuk kesehatan bp semua, para pemimpin dan wakil rakyat negeri ini, baik di pusat maupun daerah,
semoga bp senantiasa diberikan kesanggupan dalam menjalankan amanah kepemimpinan yang disematkan di pundak bp.
perkenankan, saya mewakili kawan kawan senasib dan sepenanggungan, menyampaikan hal hal yang perlu bp ketahui,
kami adalah rakyat dari tanah yang bp pimpin,kami adalah rakyat yang bp wakili suara kami di gedung dewan negeri ini, dan kami adalah para pekerja kontrak, outsourcing PLN Bekasi yang mendapatkan ketidakadilan dan kesewenang wenangan, korban dari kebijakan yang diambil para penentu kebijakan, yang menyengsarakan ratusan dari kami, dan ratusan lainnya yang berada dalam tanggungan kami
kami menulis surat terbuka ini, ditengah rasa frustasi kami yang amat sangat, ditengah status kami yang terkatung katung,tidak jelas dan tidak menentu, ditengah ketidakadilan yang ditimpakan pada kami, dan kami tidak melihat itikad baik untuk menyudahi ketidak adilan ini, dari para penentu kebijakan yang jelas telah menyengsarakan kami dan keluarga kami.
rasa frustasi yang amat sangat ini adalah cicilan yang tidak sanggup lagi kami tunaikan, istri yang tiap malam selalu mengadu pada Rabb Penguasa alam, anak anak yang kami kurangi uang jajannya, dan tangis tanpa air mata, ketika kami tidak lagi mampu membeli susu untuk bayi bayi kami
rasa frustasi ini lahir, ketika kami merasa, penyelesaian perkara kami sudah sangat dekat, ketika kami merasa bahwa hak hak kami akan diberikan, tapi ternyata itu masih diluar jangkauan kami, seperti fatamorgana, yang menghibur kami dan keluarga kami.
kami adalah para pekerja kontrak, outsourcing PLN Bekasi, yang ter PHK secara sepihak, PHK membabi buta dan sewenang wenang, PHK sepihak ini jelas bentuk dari arogansi dan ketidakadilan yang dibuat penentu kebijakan di tempat kami bekerja!
karena PHK sepihak ini terjadi ketika penyelesaian kasus kami, sedang bergulir, di gedung megah wakil rakyat dan para penyelenggara negara ini.
sedih dan menjerit hati kami untuk menyampaikan ini
PHK membabi buta ini terjadi pada ratusan antara kami, padahal
- 12 butir rekomendasi panja dikeluarkan tgl 22 okt 2013
- Wakil Ketua DPR RI telah menyampaikan rekomendasi tsb ke meneg BUMN tgl 6 Nop 13 agar ditindaklanjuti
- Surat Edaran Mentri BUMN yang pertama terkait perkara kami tanggal 22 nopember 2013
- Dukungan DPRD Kota bekasi terkait perkara kami tanggal 27 Desember 13
- Dukungan walikota Kota Bekasi terkait perkara kami tanggal 09 Januari 2014
- Surat Dirjen PHI dan Jamsos terkait penyelesaian perkara kami tanggal 13 januari 14.
Nota pengawasan yang dikelauarkan Disnaker Kota Bekasi terkait status kami tanggal 18 Februari 2014.
- Rapat kerja Komisi IX dengan meneg BUMN tanggal 4 Maret 2014
dan terakhir adalah Surat Edaran Menteri BUMN yang kedua terkait perkara kami tanggal 6 Maret 2014
semua itu begitu dekat dengan kami, tapi seakan jauh untuk kami jangkau,
surat surat terssebut hanya bisa kami baca dan kami nikmati hasilnya, yang kami raih dengan segala pengorbanan dan resiko sebagai pekerja yang ter PHK,
walau belum kami nikmati realisasi dari semua surat surat tersebut.
kami selalu bertanya pada hati kecil kami, apakah kami yang tidak bisa memahami semua di atas, apakah kami tidak memahamai UU 13 tahun 2003, pasal 65 dan 66 , apakah kami tidak memahami uu 13 th 2003 pasal 151 dan 155, hingga jangankan status kami dirubah sesuai amanat rekomendasi panja, upah selama proses PHK pun tidak dibayarkan kepada kami, yang membuat kami menahan lapar dan menjerit 3 dan 4 bulan belakangan ini.
kami bertanya dan kami mendengar jawaban,
bahwa yang dilakukan wakil kami di gedung wakil rakyat, adalah politik belaka, kami tegaskan, ini bukan politik!! ini adalah masalah perut kami, tenaga kerja outsourcing PLN Bekasi yang telah mengabdi bertahun tahun, disingkirkan secara tragis, PHK membabi buta, dan rekomendasi panja adalah hasil kerja mereka, para wakil rakyat yang diamanahi mengurus permasalahan rakyat
juga dikatakan kepada kami, bahwa kami dibenturkan dengan keputusan assosiasi yang mereka buat, tapi kami bertanya dimanakah kekuatan UU 13 , yang mana menegaskan status apakah yang sebenarnya pada kami
dan ketika kami disingkirkan, kemudian kami digantikan oleh tenaga kerja yang baru, yang direstui dan dipilih oleh mereka, para pengambil kebijakan lokal tempat kami telah mengabdi selama bertahun tahun, maka kami bertanya, dimanakah hak perlindungan terhadap tenaga kerja kontra, yang telah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi, no 27 tahun 2011
apalagi yang dapat kami katakan terhadap perkara yang menimpa kami, selain arogansi dan nurani yang telah mati.
pun semua penderitaan yang kami alami, adalah akibat dari tuntutan kami, kami akan terus memperjuangkannya, sampai keadilan terhadap status dan hak kami ditunaikan,
demikian kami sampaikan,
surat terbuka kami terhadap para pemimpin dan wakil rakyat negeri ini, agar menjadi penyelesaian yang tidak merugikan kami, os PLN Bekasi yang ter PHK secara sepihak dan biadab, selain terus kami panjatkan pengaduan pengaduan kepada Tuhan pemilik alam semesta ini, bahwa kami telah dirugikan oleh kebijakan yang mereka ambil

salam hormat kami,

Wassalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh


Os PLN Bekasi Korban PHK sepihak setelah keluarnya Rekomendasi Panja OS Komisi IX DPR RI

09 March 2014


Cinta yang agung
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia..
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sembari berkata
‘Aku turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…

BEBASKAN dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas LAGI ..
Ingatlah…

bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika
cinta itu mati..kamu TIDAK perlu mati
bersamanya…

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu
menang..

MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika
mereka jatuh

“Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…

seperti kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu…

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana…

seperti isyarat yang tak sempat dikirimkan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada…”

“…pabila cinta memanggilmu…
ikutilah dia walau jalannya berliku-liku…
Dan, pabila sayapnya merangkummu…
pasrahlah serta menyerah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu…”

KAHLIL GIBRAN

07 March 2014


menulis tanpa kebencian, berbagi tanpa tuduhan, berkeluh kesah tanpa menyalahkan, hanya mengungkapkan, apa yang didengar, apa yang dirasakan, apa yang dikatakan orang, karena tidak tau lagi, bagaimana cara menjelaskan, karena sudah buntu, menemukan jalan tuk berkomunikasi.
jalan ini adalah jalan terjal, jalan yang dipilih dengan keyakikan, bahwa kebenaran pasti menang, impian akan keadilan yang ditegakkan, harapan agar tidak ada lagi jiwa jiwa tertindas, terdiskriminasi dalam strata terendah
orang orang yang menempuh jalan ini adalah para pemilik jiwa pembarani, yang Allah SWT bebankan pada mereka, amanat tuk terus menggaungkan gelombang pembebasan,terus menapak jalan penuh duri, terus berpegang pada bara api yang membakar telapak tangan, bara api kebenaran, melukai setiap yang berpegang teguh padanya.
mereka terluka dan terlunta lunta dengan ketidak adilan itu, sudah dikebiri haknya selama berpuluh tahun, yaitu ketika mereka :
- berkarya tapi tidak diakui
- berprestasi tapi diabaikan
- terdakwa semua kesalahan
dan loyalitas tanpa batas yang tlah dibuktikan
anehnya, semua itu terbawa angin, ketika jiwa jiwa yang menderita itu menegakkan kepala, berteriak lantang akan tuntutan yang menjadi haknya, bukan kata mereka, tapi kata uu negara ini, kata wakil rakyat yang membela mereka, kata lembaga negara yang mengurusi masalah mereka, bahkan kata pemimpin daerah mereka.
tapi itu semua tidak cukup, segala macam kertas hanyalah kertas, yang diharapkan menjadi kebalikannya,harapan dan niat baik diterjang badai, menderita 2 kali, bertahun tahun mengabdi tanpa pernah mengeluarkan kata protes, ditendang keluar karena 2 hari mengambil sikap.
TERUS BEKERJA ATAU DI PHK.....!!!!!
mereka telah membuktikannya
tak ada guna rekomendasi panja, tak ada guna anjuran walikota, tak ada guna dukungan dprd, tak ada guna surat dirjen PPHI, tak ada guna SE BUMN yang pertama, dan sekarang,kesepakatan raker dan SE BUMN yang kedua...
ahayyyy....kita tunggu tanggal mainnya...
mereka adalah para pemberani, yang terus menegakkan panji panji keadilan, yang dipapah dengan bahu mereka yang letih, agar berdiri tegak,dihadapan para pengangkang keadilan dan hak pekerja kontrak.
lihatlah keadaan mereka, istri yang resah dan bermuram durja, anak yang bingung karena sudah berapa lama tidak dapat uang jajan
dan para kepala keluarga, yang pontang panting bertahan, terus bergerak dan berjuang sampai keadilan ditegakkan, sementara hati semakin resah, karena jerit keluarga di rumah
pada akhirnya mereka sadar, yang tersisa dari mereka hanyalah sabar dan ikhlas, seraya berserah diri pada Tuhan, dan pada malam malam panjang mereka, mereka berseru lirih,,,,
Ya Allah Dzat yang maha mengetahui,
Dzat yang maha menyaksikan,
saksikanlah, kami telah dianiaya,
kami telah dikorbankan,
kami telah dibuat menderita,
karena keyakinan yang kami miliki,
Saksikanlah,,,,istri istri kami yang menjerit...anak anak kami yang menangis...dan orang tua kami yang terus menyebut namaMu agar kami dikuatkan
Ya Allah Dzat yang menguasai hari akhir, saksikanlah
ketika mereka berdusta tentang kami,
ketika mereka membelokkan kebenaran yang kami sampaikan..
ketika mereka bermain dengan kata kata...
ketika mereka terus mendeskreditkan kami...
Engkau maha tahu, jika ini memang cobaan pada kami, jika ini memang hukuman atas kami, agar kami semakin dekat denganMu..
kami ikhlas menjalaninya, dan kami serahkan perkara kami dan perkara mereka pada Engkau,
kami rela Engkau menjadi hakim, antara kami dan mereka...
Sesungguhnya, kekasihMu Muhammad SAW telah berkata,
barang siapa yang mempersulit seorang muslim, maka akan dipersulit pada hari kiamat nanti
akhirnya, Engkaulah Dzat yang maha adil, dan sungguh Engkau tidak menyukai orang orang yang berbuat dholim,
kuatkan hati kami, teguhkan langkah kami, beri keputusan yang adil pada kami, dan ampunilah kesalahan kami, amin

maka kukatakan pada para pejuang...teruslah bergerak dengan sisa kekuatan yang kita miliki,bekal kita adalah keyakinan, haram hukumnya outsourcing di bumn yang tidak sesuai uu,
terus bergerak, lawan penindasan beserta para pendukungnya
inysaAllah kita menang

pojok coretan pujangga militan

06 March 2014


Aku termenung memandang matahari pagi..
Wajah mentari pagi masih seperti kemarin, penuh goretan luka, menangis tanpa airmata, memendam amarah dan duka, Lalu aku memandang ke belakang, wajah wajah tegar masih tetap tersenyum, walau jelas senyum itu adalah luka, amarah dan frustasi yang amat sangat…Tapi mereka tetap berkata ..”maju terus, bang…karena kami tidak akan mundur selangkahpun..!!”
oh Tuhan, saksikanlah…saksikanlah…dan saksikanlah…
Mereka adalah sekelompok hambaMu..yang tetap bertahan, dalam panasnya bara kebenaran yang mereka yakini…! Semangat mereka telah mengalahkan culasnya kehidupan, yang dikendalikan oleh segelintir orang, yang kebijakannya diluar dari pada semua peraturan dan norma, segelintir orang yang dengan jelas menyampaikan pesan kepada orang orang berwajah muram tersebut, bahwa merekalah dewanya…
Aku melihat lebih ke belakang,,,ternyata oh Tuhan….dibelakang mereka masih ada beberapa wajah, sama dengan wajah di depannya, wajah wajah itu menatap penuh amarah yang terbalut dalam duka, tapi masih jelas aku melihat…wajah wajah itu menegaskan, bahwa mereka akan terus berada garis yang telah ditentukan..
Pada wajah wajah itu..aku melihat seorang istri, aku menatap lugunya wajah bayi, balita, dan anak usia sekolah yang uang sakunya telah dikurangi, aku juga melihat wajah orang tua, wajah mertua, wajah adik dan kakak, bahkan dari wajah itu, adalah para tetangga. Sungguh, aku telah melihat, bahwa wajah wajah itu adalah wajah yang berterimakasih pada wajah di depannya, mereka tergantung dan berharap pada rezeki yang dititipkan Allah melalaui wajah di depannya…
Oh Tuhan, betapa aku melihat, tangan tangan yang mengepal, dada yang sesak dengan amarah, dan mulut mulut yang tidak henti mengadu pada langit, akan kedholiman yang ditimpakan pada mereka…
Entah berapa mulut yang berdoa…entah berapa doa yang sampai pada Dzat yang maha mendengar, dan entah, doa apa yang mereka panjatkan, aduan apa yang mereka laporkan....lirih ku mendengar, bahwa mereka semua mengadu, tentang status PHK yang menimpa kepala keluarga mereka…
Oh Tuhan, berilah ketabahan pada ratusan wajah tersebut…berilah ketegaran dan ketabahan, aku dan mereka tau, bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi kemampuan hambaNya.

Aku mengingat ke belakang, mereka adalah orang orang kuat, yang telah mengangkat panji panji perjuangan, berkibar di langit, dibawah terik matahari membakar, wajah merah menahan amarah, berteriak, menyampaikan tuntutan, agar hak mereka diberikan, ternyata tuntutan mereka tidak hanya membentur tembok baja, ditimpakan lagi cobaan PHK kepada mereka, para pejuang gelombang pembebasan, tapi mereka tetap berjalan, berjuta kali turun aksi dan masih akan terus aksi, walau dewa nasib belum berpihak pada mereka dan keadaan belum berubah…mereka tetap yakin, bahwa jalan itu akan terbuka, bahwa tembok baja keangkuhan akan roboh, dengan semangat dan doa yang tiada henti, tiada letih, mereka akan terus menyuarakan hak hak yang memang menjadi milik mereka...
Ternyata, diantara perihnya lapar perut mereka, diantara tangis bayi yang susunya tidak kebeli, diantara muka merah para istri yang terpaksa meminjam untuk membeli beras, diantara anak yang bertanya, “Kapan bapak kerja lagi?”
Ternyata diantara itu, mereka telah mencapai pencapaian luar biasa, panasnya bara kebenaran yang mereka genggam, membuahkan hasil yang sedikit membuat wajah wajah itu tersenyum, tahukah kawan, apa pencapaian mereka :

1. Status mereka yang ditegaskan oleh lembaga negara yang mengurusi masalah ketenagakerjaan di republik ini
2. Raker komisi IX dengan meneg BUMN, yang jelas menyuarakan hak hak mereka
3. Surat Edaran Meneg BUMN kepada para direksi BUMN

Itulah pencapaian yang mereka capai, hak hak yang bukan mereka katakana! Tapi UU negara ini yang mengatakannya, dan teriakan keras para wakil rakyat, yang menegaskan status mereka, yang mengatakan, bahwa perbudakan modern ini harus diakhiri, yang mengatakan bahwa, ‘Haram hukumnya praktek outsourcing yang tidak sesuai dengan UU 13”
Lantas siapakah mereka? Wajah wajah tegar yang terus bergerak menuntutu keadilan …mereka adalah rakyat dan pekerja kontrak yang telah di PHK secara sepihak, membabi buta, dan dikebiri hak normative yang seharusnya mereka dapatkan..
tapi, mereka terus bergerak, bergerak dan bergerak, sampai keadilan ditegakkan, dan ternyata, pencapaian tersebut bukan untuk mereka, semua pencapaian tersebut dipersembahkan pada semua anak negeri yang masih terbelenggu rantai perbudakan outsourcing.

Lantas aku melihat kea rah lain, pada sekelompok orang saudara saudara mereka, yang masih takut dan malu untuk menyuarakan apa yang mereka rasakan, yang masih tertekan dalam ketidakberdayaan, hingga harus terpaksa menerima ketidakadilan yang ditimpakan pada mereka.
Dari mulut mereka aku mendengar, kata kata bersyukur, akan upah mereka yang naik, akan kebaikan yang mereka terima karena masih bekerja, akan jaminan kesejahteraan yang dijanjikan pada mereka, juga pelajaran yang mereka ambil dari saudara saudara mereka yang lain, ‘terus bekerja atau di PHK’
Aku tersenyum hampa, mereka jelas tidak bisa disalahkan, mereka adalah saudara saudara kami yang telah memilih jalan dan keputusannya sendiri, yang memilih tetap dalam selimut hangat, ketika saudara saudara mereka berjuang untuk keadilan kedinginan diluar sana, seraya berbincang satu sama lain, “Untung kita tidak ikut mereka, lihatlah akibatnya..?”
Wahai saudaraku… setelah pencapaian yang dicapai saudara saudara kalian yang menderita , setelah kalian tahu hak kalian yang sesungguhnya, hak yang jelas disuarakan wakil rakyat, hak yang kalian lihat di tv, hak yang kalian baca disurat kabar….
Apa yang akan kalian lakukan saudaraku…
Apakah kalian akan terus diam, berharap dan berdoa bahwa kalian akan masuk ke dalam bahtera yang kami perjuangkan…
Apakah kalian akan terus berharap pada kebaikan dan janji janji yang sering kalian dengar…
Apakah kalian akan terus berdiam menunggu nasib baik…
Atau kalian akan mengambil sikap tegas seperti yang kami pilih, dan bergabung dan dalam barisan kami…
Saudaraku….yang kalian lihat di TV, yang kalian baca disurat kabar, bukanlah hadiah yang diberikan atas loyalitas yang kalian berikan selama ini, bukan pula atas kebaikan orang orang yang menjanjikan kesejahteraan pada kalian,,,,
Tapi itu kami rebut dan perjuangkan dengan keringat dan air mata kami,,,

Saudara kalian yang diasingkan……