07 March 2014


menulis tanpa kebencian, berbagi tanpa tuduhan, berkeluh kesah tanpa menyalahkan, hanya mengungkapkan, apa yang didengar, apa yang dirasakan, apa yang dikatakan orang, karena tidak tau lagi, bagaimana cara menjelaskan, karena sudah buntu, menemukan jalan tuk berkomunikasi.
jalan ini adalah jalan terjal, jalan yang dipilih dengan keyakikan, bahwa kebenaran pasti menang, impian akan keadilan yang ditegakkan, harapan agar tidak ada lagi jiwa jiwa tertindas, terdiskriminasi dalam strata terendah
orang orang yang menempuh jalan ini adalah para pemilik jiwa pembarani, yang Allah SWT bebankan pada mereka, amanat tuk terus menggaungkan gelombang pembebasan,terus menapak jalan penuh duri, terus berpegang pada bara api yang membakar telapak tangan, bara api kebenaran, melukai setiap yang berpegang teguh padanya.
mereka terluka dan terlunta lunta dengan ketidak adilan itu, sudah dikebiri haknya selama berpuluh tahun, yaitu ketika mereka :
- berkarya tapi tidak diakui
- berprestasi tapi diabaikan
- terdakwa semua kesalahan
dan loyalitas tanpa batas yang tlah dibuktikan
anehnya, semua itu terbawa angin, ketika jiwa jiwa yang menderita itu menegakkan kepala, berteriak lantang akan tuntutan yang menjadi haknya, bukan kata mereka, tapi kata uu negara ini, kata wakil rakyat yang membela mereka, kata lembaga negara yang mengurusi masalah mereka, bahkan kata pemimpin daerah mereka.
tapi itu semua tidak cukup, segala macam kertas hanyalah kertas, yang diharapkan menjadi kebalikannya,harapan dan niat baik diterjang badai, menderita 2 kali, bertahun tahun mengabdi tanpa pernah mengeluarkan kata protes, ditendang keluar karena 2 hari mengambil sikap.
TERUS BEKERJA ATAU DI PHK.....!!!!!
mereka telah membuktikannya
tak ada guna rekomendasi panja, tak ada guna anjuran walikota, tak ada guna dukungan dprd, tak ada guna surat dirjen PPHI, tak ada guna SE BUMN yang pertama, dan sekarang,kesepakatan raker dan SE BUMN yang kedua...
ahayyyy....kita tunggu tanggal mainnya...
mereka adalah para pemberani, yang terus menegakkan panji panji keadilan, yang dipapah dengan bahu mereka yang letih, agar berdiri tegak,dihadapan para pengangkang keadilan dan hak pekerja kontrak.
lihatlah keadaan mereka, istri yang resah dan bermuram durja, anak yang bingung karena sudah berapa lama tidak dapat uang jajan
dan para kepala keluarga, yang pontang panting bertahan, terus bergerak dan berjuang sampai keadilan ditegakkan, sementara hati semakin resah, karena jerit keluarga di rumah
pada akhirnya mereka sadar, yang tersisa dari mereka hanyalah sabar dan ikhlas, seraya berserah diri pada Tuhan, dan pada malam malam panjang mereka, mereka berseru lirih,,,,
Ya Allah Dzat yang maha mengetahui,
Dzat yang maha menyaksikan,
saksikanlah, kami telah dianiaya,
kami telah dikorbankan,
kami telah dibuat menderita,
karena keyakinan yang kami miliki,
Saksikanlah,,,,istri istri kami yang menjerit...anak anak kami yang menangis...dan orang tua kami yang terus menyebut namaMu agar kami dikuatkan
Ya Allah Dzat yang menguasai hari akhir, saksikanlah
ketika mereka berdusta tentang kami,
ketika mereka membelokkan kebenaran yang kami sampaikan..
ketika mereka bermain dengan kata kata...
ketika mereka terus mendeskreditkan kami...
Engkau maha tahu, jika ini memang cobaan pada kami, jika ini memang hukuman atas kami, agar kami semakin dekat denganMu..
kami ikhlas menjalaninya, dan kami serahkan perkara kami dan perkara mereka pada Engkau,
kami rela Engkau menjadi hakim, antara kami dan mereka...
Sesungguhnya, kekasihMu Muhammad SAW telah berkata,
barang siapa yang mempersulit seorang muslim, maka akan dipersulit pada hari kiamat nanti
akhirnya, Engkaulah Dzat yang maha adil, dan sungguh Engkau tidak menyukai orang orang yang berbuat dholim,
kuatkan hati kami, teguhkan langkah kami, beri keputusan yang adil pada kami, dan ampunilah kesalahan kami, amin

maka kukatakan pada para pejuang...teruslah bergerak dengan sisa kekuatan yang kita miliki,bekal kita adalah keyakinan, haram hukumnya outsourcing di bumn yang tidak sesuai uu,
terus bergerak, lawan penindasan beserta para pendukungnya
inysaAllah kita menang

pojok coretan pujangga militan

0 comments:

Post a Comment